Oleh Harold Sumual
Anwar merupakan seorang pegawai bank yang memiliki impian bisa main gitar seperti rocker ‘80an, pada saat berusia 14 tahun ia sering memakai gagang sapu menirukan gaya Keith Richard didepan cermin. Ia sempat berkeinginan les gitar namun orang tuanya tidak setuju, ketika lulus SMA perlahan-lahan ia mulai melupakan hal itu. Kini ketika sudah berusia 50 tahun ia ingin melakukan hal yang belum tercapai di masa mudanya, namun pernyataan “kamu udah ketuaan pah buat belajar gitar” muncul dari Istrinya.
Cerita di atas memang dibuat-buat, namun harus diakui hal ini sering terjadi di sekitar kita. Ada pepatah mengatakan “kamu tidak bisa mengajarkan anjing yang udah tua sebuah trik baru”. Mungkin ada benarnya juga sih, apalagi di sekeliling kita banyak orang yang sudah tua tidak bisa menggunakan handphone android, memaksimalkan kinerja google maps, bahkan mengirim email. Hal ini terekam di alam bawah sadar kita sehingga yang kita salahkan adalah usia.

Usia tidak pernah menjadi patokan apakah anda bisa bermain gitar atau tidak, bisa bermain bagus atau tidak, semua kembali ke anda. Namun, ketika anda lebih tua ada beberapa tantangan yang bisa memperlambat proses belajar anda, seperti:
- Kesibukan
Belajar instrumen musik dibutuhkan kedisiplinan untuk berlatih. Tentu ketika anda sudah bekerja, hidup jauh lebih sibuk dan melelahkan, fokus anda akan terbagi kebanyak hal seperti mencari nafkah, mengurus anak, sampai marah-marah ketika membaca berita politik (ini bagian melelahkan tersebut!). Anda tidak bisa berlatih sebanyak anak kecil yang hidupnya memang untuk belajar, sehingga kesibukan menjadi musuh utama bagi motivasi belajar anda.
Ketika tua ingatan kita semakin menurun, hal ini sangat berpengaruh ketika anda harus belajar membaca notasi dan ritme. Michael Yassa, seorang ahli saraf dari Universitas John Hopkins, menjelaskan bahwa semua memori kita akan ditaruh di bagian otak yang disebut dengan Hippocampus. Semakin tua seseorang maka kinerja jalur pengantar memori ke hippocampus tersebut berkurang sebesar 20%, sehingga orang tua lebih sulit mengingat hal yang baru, namun tetap bisa bernostalgia dengan hal yang lama. Berkuranganya kinerja memori otot juga berpengaruh, tapi buka masalah besar selama anda masih bisa mengembalikannya (tunggu artikel kami selanjutnya mengenai memori otot).
Saat ini anda sudah menyadari bahwa ada tantangan ketika belajar di usia dewasa, yang bisa dilakukan adalah sesibuk apapun anda jadikanlah latihan musik sebagai sebuah prioritas, jika hanya bisa latihan 30 menit cobalah konsisten untuk melakukannya setiap hari. Setelah bisa konsisten latihan setiap hari, secara perlahan tambah jam latihan. Jika anda adalah orang yang kurang mampu memotivasi diri sendiri, carilah guru gitar yang cocok dengan anda agar pelajaran berjalan menyenangkan, pastikan sang guru tahu seberapa sibuk kegiatan anda sehingga bahan latihan yang diberikan bisa sesuai dengan waktu yang anda punya. Peran guru tidak kalah penting, karena berbeda dengan anak kecil, orang dewasa tidak ada yang memaksa latihan sehingga terkadang mereka tidak mempunyai beban untuk berlatih.
Sayangnya kehidupan ini tidak bisa lebih panjang dari apa yang kita inginkan, maka jika merasa punya keinginan belajar gitar mulailah sesegera mungkin. Brad Pitt mungkin masih akan terus menjadi supir jika ia tidak mulai belajar acting, tentunya kami tidak menyarankan anda untuk berpikir mempunyai nasib seperti Brad Pitt, tapi setidaknya lakukan apa yang pernah anda impikan ketika muda. Selamat mencoba!
HAROLD SUMUAL
Harold graduated from Satya Wacana Christian University’s performing arts faculty under the guidance of Paulus Dwi Hanantyo. After 8 years teaching guitar, now Harold is focusing on building music business.
Lulus dari fakultas seni pertunjukan Universitas Kristen Satya Wacana dibawah bimbingan Paulus Dwi Hanantyo. Setelah 8 tahun mengajar gitar, kini ia serius membangun bisnis musik.