Oleh Theduardo Prasetyo

Tidak, Santana bukan termasuk musik flamenco. Begitu juga dengan Rodrigo y Gabriela, Band Mariachi, dan Shakira.

Musik Flamenco berasal dari Andalusia di bagian selatan Spanyol yang berbatasan dengan Afrika Utara. Musik Flamenco dipengaruhi oleh kultur diluar Spanyol, seperti misalnya India, Romania (Gypsy), Afrika, Yahudi, dan Amerika Latin. Dalam sejarahnya yang panjang, musik flamenco telah berubah dari awalnya yang diperkirakan dimulai di sekitar tahun 1774 di dalam buku Las Cartas Marruecas oleh Jose Cadalso. (Akombo, David (2016). The Unity of Music and Dance in World Cultures. McFarland Books. pp. 240–241.) Percampuran kultur yang kaya ini dapat kita dengar dengan jelas di musiknya yang terdengar Arab (gaya nyanyian dan skala yang digunakan), Eropa (instrumen gitar) dan ritmis sangat oriental.

Elemen penting dari Flamenco adalah cante (nyanyian), toque (permainan gitar, disini secara harafiah berarti sentuhan), baile (tarian), palmas (tepukan tangan), dan jaleo (seruan). Elemen lainnya yang penting adalah duende (soul) yang sulit untuk dideskripsikan. Kita akan membahasnya di artikel Flamenco selanjutnya.

Falseta (Solo) gitar dimulai di 2:04

Video di atas adalah salah satu contoh musik Flamenco yang termasuk dalam kategori flamenco puro (pure flamenco) yang mengacu pada genre dan cara bermain yang lebih tradisional. Gitar memiliki peran mengiringi dengan cante dan baile dengan ritme sesuai tarian/nyanyiannya. Gitar memulai dengan sebuah falseta (melodi/solo pendek) yang masuk ke compas ritme Bulerías  (iringan ritme bulerias) yang akhirnya diikuti oleh penyanyi, semuanya dalam ritme hitungan 12.

Silsilah nyanyian-nyanyian atau ritme dalam Flamenco menurut satu sumber

Nyanyian Flamenco

Fandango Huelva dimulai 2:38

Salah satu bentuk nyanyian lainnya selain Bulerías adalah Fandangos. Contoh Fandangos di atas berasal berasal dari kota Huelva dan isinya pun juga bercerita tentang kota itu.

mas quiero,
el fandango es mi alegría,
es el cante que más quiero,
se alegran las penas mías,
con este fandango alosnero,
al amanecer del día,

Yang paling saya cintai,
Fandango adalah kebahagiaan saya,
Lagu yang paling saya cintai,
Yang menghilangkan masalah-masalah saya,
Dengan Fandango dari Alosno,
Pada saat hari baru dimulai

Nyanyian Flamenco sering dideskripsikan dengan suara yang kasar, seperti orang yang marah atau menangis. Teks-teks dalam flamenco sering berkutat tentang kehidupan gypsy yang memiliki gaya hidup berbeda. Kaum gypsy yang hidup dengan nomaden dan tidak menetap pada tempat yang sama sering berhadapan dengan banyak konflik-konflik; tidak memiliki uang, makanan, masalah cinta, penyakit, dan penolakan oleh masyarakat karena gaya hidup mereka yang berbeda. Masalah-masalah hidup gitano atau gypsy ini mereka tuangkan ke dalam nyanyian mereka yang seringkali keluar secara spontan.

Ya no puedo aguantarme
Y ni vivir de esa manera
Porque yo no puedo
Porque yo no quiero ni aún que Diós lo quiera
Porque ya no puedo ay porque yo puedo ay
Porque yo no puedo vivir sin ella

Soy gitano y vengo a tu casamiento
A partirme la camisa, la camisita que tengo
Yo soy gitano y vengo a tu casamiento
A partirme la camisa que la tiñieron

 

Aku tidak tahan lagi

dan tidak bisa juga hidup seperti itu

karena aku tidak bisa

karena aku tidak bisa hidup seperti yang Tuhan ingini

karena aku tidak bisa

karena aku tidak bisa hidup tanpa dia

aku seorang gypsy

aku datang ke pernikahanmu

untuk merobek baju yang aku pakai

aku seorang gypsy

aku datang ke pernikahanmu

untuk merobek baju yang telah dinodai

Gitar Flamenco

Gitar flamenco yang terlihat persis seperti gitar klasik pada umumnya dibuat dengan teknik dan tone yang berbeda. Tone yang dicari di dalam gitar flamenco lebih cenderung perkusif dan “kasar” dibandingkan tone yang dicari dalam gitar klasik. Action (jarak antara senar dan fretboard) cenderung lebih rendah. Gitar flamenco juga memiliki ketebalan kayu yang lebih tipis dan bracing yang lebih sederhana. Gitar flamenco umumnya terbuat dari kayu cypress atau spruce yang membuat suaranya lebih terang dan dilengkapi dengan golpeador untuk melindungi gitar dari golpe (pukulan-pukulan perkusif). Gitar flamenco yang tradisional bahkan tidak menggunakan mekanik tuning seperti gitar modern, tapi menggunakan tuning peg, sistem yang ditemukan di biola.

Diego del Morao dengan musik Flamenco yang lebih modern

Tarian Flamenco

Tarian Flamenco adalah tarian yang energis, penuh hentakan, dan pada saat yang bersamaan penuh dengan gerakan yang elegan. Tarian ini sangat sulit secara teknikal dan butuh waktu yang panjang untuk mempelajarinya. Elemen yang sangat mencolok adalah hentakan kaki yang mirip dengan tarian irish namun dengan teknik yang berbeda, gerakan tangan, dan postur tubuh. Alat-alat lain juga digunakan saat menari, seperti kipas, castanet, dan tongkat. Tarian flamenco seringkali diimprovisasi, pada saat por fiesta dimana orang-orang membentuk lingkaran dan bertepuk memainkan ritme Bulerías bersamaan, penari boleh saja masuk dan menari. Sekarang banyak Flamenco dance company yang menampilkan show panjang berkoreografi dan sulit, banyak dari penari juga mempelajari ballet disamping tarian flamenco.

Sara Baras di salah satu konsernya

Flamenco masa kini

Musik flamenco berubah secara radikal dengan kedatangan maestro Paco de Lucía yang membawa Flamenco ke tahap baru secara musikal dan komersial. Paco menggabungkan musik pop, jazz, dan latin ke dalam musik Flamenco tanpa menghilangkan aspek Flamenco dan membawa musiknya ke publik yang lebih luas di luar Spanyol.

Musik Flamenco saat ini memiliki elemen-elemen musik pop dan jazz yang kuat; mulai dari scale, pengemasan musik dan produknya, dan instrumen yang digunakan.

Artikel kali ini kita tutup dengan salah satu dari karya-karya terakhir Paco de Lucía yang secara musikal menggunakan form dan harmoni yang tidak lagi tradisional seperti video pertama yang kita lihat di atas.

Tunggu artikel-artikel selanjutnya dimana kita akan membahas musik Flamenco dari sisi harmoni dan musikal yang lebih dalam.

cutmypic

THEDUARDO PRASETYO
Theduardo has performed in Indonesia as well as abroad. He started by learning guitar and then cello, where he has played as cellist in various orchestras and ensembles in Jakarta. After his bachelor’s studies at Hochschule für Musik Detmold with Prof. Dale Kavanagh, he is currently pursusing his Master’s degree at Hochschule für Musik “Hanns Eisler” Berlin.
instagram.com/theduardo.guitar/
theduardo.com
Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s