Oleh Zaky M. Faras – Flamenco Indonesia

 

*Flamenco Canté*

_Nyanyian Flamenco_

Bisa dibilang, nyanyian flamenco adalah raja dari genre Flamenco selain dance. Asal muasal flamenco bermula pertama kali dari nyanyian _Palos Seco_¹ dimana penyanyi akan bermain _a capella_ tanpa iringan instrumen Gitar.

Yang menarik adalah, karya karya sastra seperti _La Casa de Bernarda Alba_ & _Romancero Gitano_ Karya Antonio Garcia Lorca² menjadi referensi utama untuk kutipan lirik flamenco yang dinyanyikan. Bahkan, ketika bernyanyi lirik-lirik tersebut diciptakan secara langsung dan improvisasi seperti yang dijelaskan Paco Valdepeñas di dokumenter Tao Ruspoli 2008 silam³.

Sedikit perkenalan dengan sastra Flamenco, Lirik-lirik ini dibentuk berdasarkan tradisi sastra yang kaya dan turun temurun di Spanyol dan setiap _palos_ (bentuk lagu) memiliki aturan rima sendiri sendiri dan dinyanyikan dalam dialek Andalusia⁴.

Dialek Andalusia memiliki karakteristik menyamarkan bunyi huruf tertentu sehingga ketika dinyanyikan akan pas mengiringi ritme yang dimainkan dan memperhemat suku kata.

Misalnya kata _Soledad_ terdapat 3 suku kata ( _So-le-dad_ ) yang dalam pelafalan Andalusia, akan menjadi 2 suku kata: _Solea_ ( _So-lea_).

Pada rima liriknya terdapat aturan A-B-C-B dan terdapat 8 suku kata pada masing masing kalimatnya. Fungsinya agar dapat masuk dalam ritme compas dan sesuai pada aksen intro dan ending dari compas tersebut. Contohnya pada lirik dibawah ini

_En Cádiz di un trope*zón*_
_en Sevilla me Cad*i*z_
_Pegue el porrazo en Valenci*a*_
_Y m’alevante en Madr*i*d_

Dan ketika penyanyi membuat lirik langsung seperti tadi, Gitaris akan dapat antisipasi pada aksen compas tertentu untuk menyesuaikan emosi lagunya. Sejatinya, Gitar dalam genre Flamenco adalah pengiring dan harus mengikuti alur penyanyinya. Jika penyanyi menyelesaikan bait syairnya, gitaris barulah bisa berekspresi dalam bagian komposisi nada beristilah _Falseta_ dan akan diselesaikan dengan memainkan motif dari bentuk lagunya kembali dan penyanyi pun kembali bernyanyi setelahnya.

Itulah mengapa, melalui tradisi sastra yang kaya, ekspresi pribadi yang diiringi ritme compas menjadi kombinasi permainan sastra yang bisa dinyanyikan kapan saja dan dimana saja. Kembali lagi kepada asal muasal flamenco yang merupakan seni ekspresi dibandingkan seni panggung yang dewasa ini terus berkembang.

*REFERENSI*
¹_Yglesias, M. El toque flamenco (in Spanish). Barry Editorial. p. 10. ISBN 978-950-540-018-8._
²_Referensi dari Alfonso Carnicero, Guru Bahasa Spanyol dari Instituto Nebrija_
³_Ruspoli, Tao. 2008. Flamenco a Personal Journey Part 1 menit 7:41 – 8:22 https://youtu.be/IIM2Iqf8suc
⁴_Flamencopolis.com. http://www.flamencopolis.com/las-letras-del-cante-flamenco

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s