Oleh Aris Manuel
(Please scroll down for the article in English)
International Jazz Day (Hari Jazz Internasional) sudah pernah dirayakan di berbagai kota di Indonesia. Pada tahun ini DKI Jakarta juga merayakan hari internasional jazz dengan mengadakan konser di Balai Kota dengan musisi-musisi jazz Indonesia dan internasional. Pada tahun-tahun sebelumnya, International Jazz Day di Jakarta dirayakan di Ican Studio. Namun, Ican Studio kali ini bekerja sama dengan Pemda Jakarta untuk mengadakan acara ini dengan juga menghadirkan elemen budaya Betawi. Acara yang digelar selama 2 hari ini memiliki 3 panggung, yang dimana salah satu panggungnya khusus menyajikan musik betawi dan yang lainnya musik Jazz yang dimainkan oleh musisi-musisi jazz ternama di Indonesia, seperti Barry Likumahuwa, Robert MR, David Manuhutu, Agung Munthe dan masih banyak lainnya.
Pada hari pertama, para pecinta musik jazz dimanjakan oleh aliran jazz yang beragam, seperti fusion, groove, swing dan Brazillian Jazz. Salah satu highlight pada hari ini adalah Agung Munthe yang mengundang perhatian para pengunjung dengan permainan musik jazz modernnya. Ia juga menampilkan musisi lain, seperti Rega Dauna yang memainkan harmonika. Lagu-lagu yang ia mainkan sudah dimuat di dalam album barunya yang berjudul “Lucid”. Selain itu, ia juga memainkan lagu-lagu karya Bill Lawrence dan Snarky Puppy. Penampilan menarik dari band Agung Munthe juga ditambah dengan suara overdrive dari sang pemain gitar, Yosua Gian.

Selain Agung Munthe, grup Dua Empat juga berhasil menghibur penonton dengan konsep menarik yang menampilkan pasangan duet gitaris dengan memainkan lagu-lagu ciptaannya. Para penonton menikmati irama swing yang dimainkan, bahkan ada penonton yang bertepuk tangan dengan keras mengikuti irama. Dua Empat juga berduet dengan seorang penyanyi cantik, Asteriska, dan memainkan lagu-lagu yang ditulis oleh Asteriska.
Musisi lain yang juga tampil di acara ini adalah Robert MR Electric yang juga berduet dengan Matthew Sayersz. Mereka memainkan musik jazz modern dan karya original dengan elemen jazz bebop dan jazz fusion. Lagu terakhir yang dimainkan oleh kedua artis ini, walaupun baru, dapat diterima dengan baik oleh penonton yang ikut bergoyang dan bernyanyi bersama.

Diantara penampilan musisi-musisi jazz, seringkali terdengar selingan lagu-lagu Betawi yang dulunya dinyanyikan oleh penyanyi legendaris, Benjamin Sueb atau lebih sering dipanggil Benjamin. Musik ini dimainkan oleh musisi-musisi dengan alat-alat tradisional dan pakaian tradisional. Perpaduan antara musik jazz dan elemen budaya Betawi menjadi daya tarik tersendiri dari acara ini bagi para pengunjung.
Acara di hari kedua dipandu oleh Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno. Mungkin ini menjadi salah satu pertanda baik bahwa pemerintah mulai mendukung perkembangan musik dalam negeri, maupun dalam musik modern maupun tradisional.
ARIS MANUEL
Aktif sebagai instruktur gitar, Aris Manuel mulai belajar gitar dengan otodidak pada usia 12 tahun. Kemudian, di bawah bimbingan John Paul dan pengajar gitar lainnya, ia berhasil lulus ujian ABRSM grade 8 dengan peringkat Distinction, serta diundang untuk bermain dalam high score concert. Saat ini ia aktif sebagai pengajar bidang studi musik di sekolah dan instruktur gitar.
International Jazz Day in Jakarta
By Aris Manuel
International Jazz Day has been celebrated in various Indonesien cities in the past years. Jakarta also celebrated International Jazz Day this year by inviting local and international musicians to play at Jakarta’s town hall. In the past years, the International Jazz Day was always celebrated by organising concerts at Ican Studio, a jazz studio in Jakarta. This time, the studio worked together with the Jakarta local government to celebrate the festival and also bringing traditional Batavian elements to the stages. For 2 days long jazz musicians played on 3 stages, one of which was dedicated only for traditional Batavian music. Indonesian jazz musicians, such as Barry Likumahuwa, Robert MR, David Manuhutu, and Agung Munthe, played their music on the two other stages, which were never absent of listeners.

On day one, jazz-lovers were indulged by various jazz genres, such fusion, groove, swing dan Brazillian Jazz. One of the highlights of this day was Agung Munthe who entertained the audience with his modern jazz music. His act also featured Rega Dauna who showed his skill on the harmonica. Agung Munthe played songs from his new album “Lucid” and also songs from Bill Lawrence and Snarky Puppy. His act was also by his band which featured Yosua Giang on guitar with his overdrive guitar sound.
Other artists also had their success on day one. Dua Empat (lit. “two four”) successfully entertained the listeners with their interesting band concept that features two young fresh jazz guitarists playing their original songs. The audience followed the swing rhythm by clapping and singing along with the group. Besides their own songs, they also invited a singer, Asteriska, to play together and to sing her original songs.
Robert MR Electric, who is one of the artists for the first day, performed his music with Mattew Sayersz. They played their modern jazz music and original works with elements of bebop and fusion jazz. Even though their songs were new to the audience, they were very well accepted by the audience who later sang together in the last song with the artists.

Between the jazz music being played, old Batavian songs from the legendary singer Benjamin Sueb, who was active in the 1950s up until the 1990s, were also to be heard at the festival. His music was played by musicians with traditional instruments and costumes and was a special highlight of the event.
The second and the last day was specially hosted by the Vice Governor of Jakarta, Sandiaga Uno. We hope this will be a good start for the music scene in Jakarta to grow and to be fully supported by the local government, both for modern music as well as for traditional music.
ARIS MANUEL
Aris started by teaching himself guitar at the age of 12. Later, under the guidance of John Paul and other guitar teachers, he successfully passed the 8th grade ABRSM exam with Distinction ratings, and was invited to play in a high score concert. Currently he is active as a lecturer in music studies at school and guitar instructor.